Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.
Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban ‘impersonation‘.
contoh kasus :
kejadian ini terjadi pada seorang mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi. Mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam sekalipun.
Setelah digali informasi lebih lanjut, ternyata ditemukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di Blogspot. Blog tersebut seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang disebut dengan kasus ‘impersonation‘.
Bahkan si pelaku (impersonator), memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto gratisan, Isi blog tersebut, cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita.
Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut. Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk.
Pencegahan :
Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:
1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)
2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut “hanya” diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.
3). Jangan sembarangan ‘ atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah “mutual friends” antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit “mutual friends“-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima “pertemanan” yang “mutual friends“-nya cukup banyak.
4). Jangan sembarangan menerima Bolehlah kita “banci tagging“, tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa “keadaan sekeliling”. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita “untag” diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.
5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan tempat kejadian ‘impersonation‘, untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.
YANG KEDUA :
Bagi para Facebooker sejati, jangan sembarangan membuka link ataupun meng-approve permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Sebuah spyware terdeteksi melakukan serangan dengan memanfaatkan Facebook.
Modus serangannya adalah hacker membuat profil halaman palsu Facebook, lalu menggunakannya untuk menyebarkan spyware ke pengguna Facebook lain. Setiap halaman memiliki link ke sebuah video yang jika di-klik maka spyware akan menginfeksi komputer korban. Demikian yang dikatakan perusahaan antivirus dan keamanan Internet AVG Technologies, yang dikutip dari PC World baru-baru ini.
Roger Thompson, chief of research AVG Technologies menambahkan, pihaknya menemukan beragam profil palsu Facebook dengan nama berbeda, namun dengan foto yang sama (foto wanita) dan link yang sama pula. Hacker tampaknya berhasil menemukan cara untuk membuat account Facebook secara otomatis, bahkan berhasil menerobos Capcha.
Menurut Thompson, meski pihak Facebook akan menghapus account palsu yang ditemukan, namun tidak semudah itu account tersebut dapat ditemukan sehingga akan sulit dihilangkan.
Terkait kasus ini, FBI telah mengeluarkan peringatan seiring makin meningkatnya frekuensi serangan yang memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook. Beberapa teknik serangan yang populer digunakan hacker adalah membajak account pengguna lalu mengirimkan spam ke teman-teman korban yang nantinya diarahkan ke situs phishing; dan menggunakan program jahat untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi korban yang biasanya terdapat di profil.
Sebagai informasi, capcha adalah gabungan huruf dan angka yang harus diinputkan ketika membuat account baru. Tujuan utama dari captcha adalah untuk mencegah atau memblok spammer yang biasanya mengirimkan message secara otomatis pada suatu web atau e-mail. Sedangkan spyware, merupakan program jahat yang akan menginstalasikan dirinya sendiri ke dalam sebuah sistem untuk mencuri data milik pengguna.
Intinya, hendaklah kita berhati-hati dalam menggunakan situs-situs sosial seperti Facebook. Apalagi, akhir-akhir ini banyak terjadi kasus hacking pada akun Facebook. Tidak tanggung-tanggung, setelah mendapatkan email dan password pengguna, kemudian sang Hacker 'mengacak-acak' profil sampai foto 'si korban'. Untuk menghindarinya saya mempunyai beberapa tips, jangan lupa log out setiap selesai apalagi jika anda menggunakan internet di warnet, jangan memberitahu password anda pada siapapun, dan gunakanlah password yang kompleks yang terdiri dari huruf dan angka.
source : internet sehat
0 komentar on "TENTANG FACEBOOK..."
Posting Komentar