.:: CHATBOX ::.

Kamis, 08 Maret 2012

TUGAS 1 [BAHASA INDONESIA 2] : KESALAHAN DALAM PENALARAN


SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Kesalahan Informal: merupakan kesalahan karena bahasa. Kalimat yang kabur dan tidak tegas maknanya dapat diartikan bermacam-macam.
Contohnya:
  • Kesadaran bela negara merupakan perwujudan cinta pada tanah air.
  • Cinta seorang ibu pada anaknya tidak dapat diukur dengan materi.


  • Kesalahan tersebut merupakan kesalahan relevansi, antar premis tidak punya hubungan logika dengan kesimpulan.
    Hati – hati dengan hal berikut ini:
    1. Argumentum ad Hominem (argumentasi ditujukan kepada diri orang / kesimpulan tidak berdasarkan penalaran melainkan untuk kepentingan dirinya, dengan mengemukakan alasan yang tidak logis sebenarnya).
    2. Argumentum ad Baculum (tongkat), adalah suatu keputusan diterima atau ditolak karena adanya ancaman hukuman atau tindak kekerasan.
    3. Argumentum ad Verucundiam (menerima pendapat bukan alasan penalaran tetapi karena yang menyatakan pendapat adalah orang berkuasa).
    4. Argumentum ad Populum (argumentasi ditujukan kepada rakyat, tidak mementingkan kelogisan tetapi agar orang banyak tergugah).
    5. Argumentum ad Misericordiam (argumentasi ditujukan untuk membangkitkan belas kasihan, agar kesalahannya dimaafkan).
    6. Argumentum ad Non-Causa Pro-Causa (mengemukakan suatu penyebab yang sebenarnya bukan merupakan sebab atau bukan sebab yang lengkap).
    7. Kesalahan Aksidensi (kesalahan menerapkan prinsip umum terhadap hal yang bersifat khusus).
    8. Petitio Principii ( argumen yang dikemukakan telah tercantum dalam premis).
    9. Kesalahan Komposisi atau Divisi ( 1. menerapkan predikat individu pada kelompoknya atau 2. predikat yang benar bagi kelompoknya dikenakan kepada individu anggotanya).
    10. Kesalahan karena Pertanyaan yang Kompleks ( Pertanyaan disini bukan hanya dinyatakan dengan kalimat kompleks, melainkan menimbulkan juga banyak jawaban).
    11. Non Secuitur ( Kesalahan konsekuen).


    Kesalahan Formal berhubungan dengan proses penarikan kesimpulan


    ---

    Jenis-jenis salah nalar

    1. Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
    contoh :
  • Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
  • Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.


  • 2. Generalisasi terlalu luas
    Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
    Contoh :
  • Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
  • Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.


  • 3. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
    Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
    Contoh :
  • Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.


  • 4. Penyebab Salah Nalar
    Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
    Contoh :
  • Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
  • Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.


  • 5. Analogi yang Salah
    Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
    Contoh :
  • Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.


  • 6. Argumentasi Bidik Orang
    Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
    Contoh :
  • Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.


  • 7. Meniru-niru yang sudah ada
    Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.
    Contoh:
  • Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
  • Anak SLTA saat mengerjakan ujian matematika dapat menggunakan kalkulator karena para profesor menggunakan kalkulator saat menjawab ujian matematika.



  • sumber : [*] [*]

    0 komentar on "TUGAS 1 [BAHASA INDONESIA 2] : KESALAHAN DALAM PENALARAN"

    Posting Komentar

     

    .::FEEL THE SUMMER BREEZE::. Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet and s.Z.c.H.a | All Image Presented by Tadpole's Notez