Namun kita sebagai masyarakat seharusnya dapat menyikapinya dengan bijak, seperti :
- Kuatkan iman dan tingkatkan rasa sabar, penguatan mental menjadi satu fundamental paling penting dalam menghadapi kesulitan hidup karena tidak jarang seseorang mudah putus asa dan kehilangan logika dalam suasana yang serba susah serta tidak menentu.
- Bijaksana dalam menggunakan bahan bakar, selain hemat maka muncul kata bijaksana dalam artian bahan bakar minyak boleh saja dikonsumsi namun sesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan. Bisa juga menggunakan alternatif lain seperti angkutan umum atau kendaraan tanpa bahan bakar seperti sepeda, namun banyak keluhan dari masyarakat tentang kualitas angkutan umum di Indonesia yang tidak memenuhi persyaratan ataupun tidak adanya fasilitas untuk menggunakan sepeda di jalan raya karena kemacetan dan lain hal. Padahal jika menggunakan kendaraan pribadi jika terjebak kemacetan akan makin menambah pengeluaran untuk konsumsi bbm oleh karena itu berikanlah selang waktu untuk menggunakan moda transportasi umum untuk keperluan yang tidak mendesak atau bisa juga menggunakan jadwal bergantian misalnya satu minggu pertama menggunakan kendaraan pribadi kemudian minggu berikutnya kendaraan umum.
- Hindari penularan virus kemalasan dalam diri kita, biasakan untuk lebih mandiri serta mau berfikir keras.
- Memulai divergensi bahan makanan, sering ada istilah bagi masyarakat Indonesia jika tidak makan nasi maka terasa belum makan hal ini bisa disiasati dengan mulai mencari alternatif sumber makanan pokok yang lain seperti umbi-umbian terutama untuk sarapan pagi. Divergensi ini bertujuan supaya ketergantungan pada satu sumber makanan pokok yang harganya melambung saat kenaikan harga bbm bisa dikurangi, harga umbi-umbian di Indonesia bisa dikatakan relatif lebih rendah dibandingkan harga beras dengan demikian penghematan di bagian konsumsi makanan pokok bisa diaplikasikan.
- Tentukan sikap positif mulai saat ini juga dari diri sendiri lingkungan kerja, keluarga maupun masyarakat.
- Kurangi konsumsi bahan-bahan yang rentan akan kenaikan dalam waktu singkat dan rasio kenaikannya cukup tinggi seperti gula,cabai,minyak goreng. Makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut bisa dikurangi konsumsinya secara perlahan-lahan, tidak harus langsung mengurangi secara drastis bisa dalam waktu satu minggu memasak menggunakan minyak goreng selama 4-5 hari saja sisanya digunakan untuk memasak makanan non-minyak.
- Kurangi kebiasaan konsumtif atau yang mengarah pada konsumerisme, mungkin contoh paling mudah adalah bagi perokok berat. Yang umumnya merokok hingga 3-4 batang sehari bisa mulai dikurangi menjadi 1-2 batang saja per hari untuk menyiasati pengeluaran atau kebiasaan makan di warung bagi para pekerja bisa dilakukan dengan membawa bekal makan siang dari rumah dengan demikian pengeluaran untuk biaya makan bisa ditekan.
0 komentar on "[TULISAN] MASYARAKAT MENYIKAPI KENAIKAN HARGA BBM"
Posting Komentar